Geografi
Kehidupan atau Biogeografi adalah
cabang dari Biologi yang mempelajari tentang pembagian wilayah berdasarkan
kondisi geografi yang berkaitan dengan kehidupan yang didalamnya.
1.
Penyebaran
Makhluk Hidup
Seperti
yang kita ketahui bahwa pembentukkan bioma sangat dipengaruhi oleh factor Biotik dan Abiotik. Faktor Biotik dan Abiotik memiliki keterkaitan
yang sangat erat untuk mendukung kehidupan suatu ekosistem dapat berjalan
dengan baik. Jika salah satu faktor diubah atau mengalami gangguan, maka hal
itu akan berdampak pada ketersediaan sumber daya lainnya dalam suatu sistem.
a. Factor
Biotik
Biotik merupakan faktor hidup, atau terkait dengan kehidupan. Yang termasuk biotik yaitu manusia, hewan (fauna), tanaman (flora), jamur, protista, dan bakteri.
Biotik merupakan faktor hidup, atau terkait dengan kehidupan. Yang termasuk biotik yaitu manusia, hewan (fauna), tanaman (flora), jamur, protista, dan bakteri.
b. Factor
Abiotik
Abiotik
merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen
yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah,
batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari. Abiotik tidak
memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, seperti bernapas, tumbuh, berkembang
biak, makan dan minum, berekskresi, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Faktor
abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan
aktivitas.
Penyebaran
Flora.
Apabila
dilihat dari lingkup dunia, maka persebaran flora dibagi
menjadi beberapa wilayah penyebaran :
a. Wilayah
Ethiopian
Wilayah
yang penyebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah selatan gurun sahara,
Madagaskar dan selatan Saudi Arabia. Tumbuhan yang khas di daerah ini meliputi kaktus.
b. Wilayah
Paleartik
Wilayah
persebarannya meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat
Kutub Utara sampai pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai
Jepang, selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi
pada wilayah ini bervariasi mulai dari perbedaan suhu, curah hujan, maupun
kondisi permukaan tanah, menyebabkan tanaman yang tumbuh juga bervariasi.
Contoh : Bunga Sakuradi Jepang.
c. Wilayah
Nearktik
Persebarannya
meliputi wilayah amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan
Greenland. Flora yang khas adalah flora yang tumbuh pada daerah-daerah yang
dingin. Contoh : cemara yang biasa tumbuh di daerah bersalju.
d. Wilayah
Neotropikal
Persebarannya
meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar Meksiko. Iklim di
wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang.
Contoh : Pohon Eboni
e. Wilayah
Oriental
Wilayah
penyebarannya meliputi daerah Asia bagian Selatan pegunungan Himalaya, India,
Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Filiphina. Contoh : Bunga Bangkai
f. Wilayah
Australian
Wilayah ini mencakup Australia, Selandia
Baru, Irian, Maluku, pulau-pulau di sekitarnya, dan kepulauan di Samudera
Pasifik. Contoh : Eukaliptus
2. Pembagian
Wilayah Berdasarkan Iklim
a.
Daerah Tropik
Terletak di sepanjang khatulistiwa. Memiliki ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Curah hujan sangat tinggi, merata sepanjang tahun, antara 200 – 225 cm/Tahun.
Terletak di sepanjang khatulistiwa. Memiliki ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangatlah sedikit, curah hujan sangat tinggi. Curah hujan sangat tinggi, merata sepanjang tahun, antara 200 – 225 cm/Tahun.
Dibawah biomanya, terdapat ribuan spesies tumbuhan
yang dapat membenntuk suatu hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai berikut :
·
Pohon-pohonnya besar dan tinggi, dapat
mencapai 20-40 m
·
Cabang pohon panjang dan banyak,
membentuk naungan pohon yang luas
·
Di dalam naungan pohon hidup tumbuhan
yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena
hidup dari air dan curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel
·
Tanah dibawah naungan hampir tidak
pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini menyebabkan tanaman merambat,
menjalar ke atas. Misalnya rotan
·
Di lapisan terbawah, hidup lumut dan
rumput sebagai makanan hewan kecil.
Didalam hutan tropis yang lebat,
terdapat beraneka ragam binatang,
mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan
binatang besar lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup dalam tumbuhan ini, memiliki ciri :
berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran
kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya.
Ciri
lingkungan abiotiknya : suhu udara pada siang hari
sangat tinggi, sekitar ±50°C sedangkan pada malam hari dapat
mencapai 0°C,
curah hujan dan kelembapan udara sangat rendah, penguapan air (Evaporasi)sangat tinggi, yang secara
keseluruhan berakibat pada keadaan tanahnya menjadi tandus. Dengan kondisi
bioma demikian, hanya sedikit tumbuhan yang mampu tumbuh,
Cirri-ciri
tumbuhan didaerah ini : berukuran kecil, tumbuh waktu hujan turun, berbunga dan
berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun
berikutnya. Ada tumbuhan menahun dengan ciri-ciri : berdaun kecil bahkan ada
yang tidak berdaun, dilapisi zat lilin tebal guna mengurangi penguapan,
memiliki akar panjang agar mampu menyarap air di lapisan tanah yang panjang. Hewan
yang hidup pada bioma ini, antara lain : tikus, ulat, kadal, semut dan unta.
b.
Daerah Sub-Tropik
Merupakan iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim
panas (summer), musim gugur (autumn), pusim dingin (winter) dan
musim semi (spring).
Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar 75-100cm/tahun.
Ciri Biomanya : Hutannya
merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan datangnya musim dingin
dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat
salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat
dan tidak ada perdu di bawahnya.
Di daerah tengah benua terdapat padang rumput,
karena curah hujan sedikit. Tingkat curah hujan menyebabkan tumbuhnya
bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput
cepat mati dan membusuk pada musim gugur.
c.
Daerah Kutub
Daerah ini, pada musim panas, matahari bersinar lebih
dari 12 jam sehari. Pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari.
Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang
pohonnya terdisi dari satu spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan
hewan yang hidup disekitar hutan taiga seperti moose, beruang hitam, ayak dan marten. Di belahan utara,
terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi. Perbedaan siang
dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi
tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rusa kutub, beruang kutub, musk ox.
3. Pembagian Wilayah untuk Penyebaran
Binatang
Apabila
dilihat dari lingkup dunia, maka persebaran Fauna dibagi menjadi:
a.
Fauna
Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia
terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini
hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau,
orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah
badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain
kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia
Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
b.
Fauna
Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir
seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan
Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di
pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini
bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya,
menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang
tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara,
binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub.
Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis
tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar.
c.
Fauna
Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari
sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Semenanjung Arab bagian selatan.
Hewan khas daerah ini antara lain: Zebra, Jerapah, Gorila, Gajah, Badak, Tapir,
Baboon, Simpanse. Mamalia padang rumput seperti Impala, Singa, Zebra, Antelope,
Jerapah, Macan. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya
terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun
lebih kecil. Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika.
d.
Fauna
Neartik
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari
sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Semenanjung Arab bagian selatan.
Hewan khas daerah ini antara lain: Zebra, Jerapah, Gorila, Gajah, Badak, Tapir,
Baboon, Simpanse. Mamalia padang rumput seperti Impala, Singa, Zebra, Antelope,
Jerapah, Macan. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya
terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun
lebih kecil. Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika.
e.
Fauna
Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Meksiko, Amerika Tengah,
dan Amerika Selatan. Fauna yang tersebar antara lain Anakonda (Ular Raksasa),
ikan Piranha, Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang
pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal dikenal
sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan
spesifik, seperti monyet, trenggiling, buaya, ular, kadal, beberapa spesies
burung.
Sumber
: http://elearning.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar